Sul-Teng Linteranews – Pemerintah Morowali Bungku tengah..memberlakukan sistem buka-tutup jalur darat di wilayah perbatasan salonsa sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19).
Sebagai bentuk pencegahan dan penanganan pandemi virus corona, Pintu masuk perbatasan salonsa, di jaga ketat oleh gabungan instansi tekhnis pemerintahan, TNI, POLRI,DISHUB,SATPOL PP, BNPD (dangkar). Dan tim dari para medis kesehatan,Yang siap memeriksa semua orang hendak melitas masuk ke daerah mrwali, Bungku tengah ataupun orang yang masuk menuju kebahdopi.
Pemberlakuan sistem itu, berdasarkan perintah langsung Bapak Bupati Bungku tengah tentang buka tutup palang di perbatasan salasonsa pukul : 05:00 sore .semua mobil sudah tidak boleh lagi melintas di perbatasan salonsa,terkecuali mobil ambulance yang membawa pasien sakit (imergensi).
Oleh karena itu, pengguna jalan maupun agen perjalanan darat dan perusahaan bus/ atau rental tujuan, -PALU ,MAKASSAR, PALOPO, agar selalu memperhatikan aturan itu. karna di pos pemeriksaan setiap masyarakat akan diperiksa kondisi kesehatan dan identitas, termasuk pemeriksaan tes suhu panas dengan angka suhu normal tiga enam koma tujuh,(36,7.).
Oleh karena itu, diharapkan jam keberangkatan para driver supir rental agar bisa tujuan Morowali ,Bungku,bahdopi, agar selalu bisa menyusahkan waktu buka tutup di pos palang perbatasan salonsa.
“Pemkot Bungku tengah mengharapkan kerja sama semua pihak melawan penyebaran COVID-19, khususnya masyarakat agar tetap berada di rumah dan mematuhi aturan pemerintah setempat,”.seperti yang di kompirmasi salah seorang wartawan LINTERA NEWS,” kepada salah satu anggota Dinas perhubungan Bungku tengah ” ABBAS” selaku anggota dishub,pengendali pos palang salonsa menyatakan siap mengamankan semua masyarakat yang hendak melintas ke Bungku tengah atau menuju bahdopiagar selalu menaati peraturan covid 19 pada saat berada di pos palang salonsa, juga menambahkan agar masyarakat yang hendak melintas harus berbadan sehat dan mempunyai KTP, surat revites dari rumah sakit setempat atau rumah sakit tempat masyarakat it berdomisili. “(rayu m/Fadel)
