PALOPO LinteraNews — Festival Budaya Langkanae berlangsung di halaman istana kedatuan Luwu, sejak hari Jumat 25 April hingga Sabtu 26 April 2026. Puncak acara dihadiri Pj. Wali Kota Palopo, Drs. H. Firmanza Dp, SH., M.Si.
Selain itu, turut hadir Dewan Adat 12 Kedatuan Luwu, Unsur Forkopimda Kota Palopo, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palopo, Tokoh Adat, Rombongan Jurusan Usaha Layanan Pariwisata SMK Neg. 1 Makassar, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta Tamu Undangan lainnya.
Festival Budaya Langkanae mengangkat tema “Mengembalikan Nilai Ruang Kota Bersejarah yang Berkelanjutan”. Festival ini merupakan inisiatif untuk menempatkan kembali peran dan fungsi Langkanae sebagai fitur utama dalam kosmologi Luwu. Mencoba untuk menghadirkan nilai-nilai inklusif ke dalam media seni dan bahasa universal sehingga dapat dinikmati dan diterima oleh lintas generasi.
Dalam festival menampilkan pameran benda pusaka, lokakarya tari dan musik, ekspedisi perkamen tradisional dan puncaknya malam ini drama tari ilagaligo.
“Festival ini melibatkan 97 seniman dari dalam dan luar tana Luwu yang terhimpun dari 9 Sanggar Seni dan Komunitas. Melalui Lokakarya penciptaan lagu daerah, dalam festival ini kami juga merilis 1 lagu daerah karya musisi yang tergabung dalam FORMASI (Forum Komunikasi Musisi) PALOPO. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan acara ini,” kata Panitia Pelaksana, Nadeth.
Sementara itu, Maddika Bua, Andi Syaifuddin Kaddiraja Opu To Sattiaraja dalam hal ini mewakili yang Mulia Datu Luwu ke-40 menyampaikan Terima Kasih kepada seluruh pecinta seni Kota Palopo yang telah membuktikan bahwa kebersamaan tetap harus dijaga. (rls/one)
