Luwu Utara Lintera News – Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk Percepatan Penanganan Covid-19, I Komang Krisna, mengungkapkan tiga cara menekan laju penyebaran covid-19. Tiga cara ini disebut Program Trisula Masif, yaitu tracing masif, testing masif dan edukasi masif. Ketiganya, kata Komang, terus dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang di ketuai oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
“Program trisula masif terus kita upayakan dalam rangka menekan penyebaran covid-19. Contact tracing, testing dan intervensi edukasi bahkan setiap hari kita lakukan. Ini semata-mata dilakukan untuk mendeteksi dini penyebaran virus corona,” jelas Komang. Yang terbaru, ungkap dia, dilakukannya contact tracing di Baebunta setelah TGC mendapat informasi dari RS Bintang laut Palopo tentang adanya dua kasus positif corona di sana.
“Untuk memastikan kasus konfirmasi tersebut, TGC melakukan pengambilan swab hidung dan tenggorokan untuk dilakukan uji RT-PCR di BBLK Makassar. Jumlah spesimen yang diambil sebanyak delapan orang, yang selanjutnya kita kirim ke BBLK Makassar,” terangnya. Upaya lain berupa testing (skrining) rapid test terhadap 57 santri Temboro yang akan kembali mondok ke Pondok Pesantrennya di Magetan Provinsi Jawa Timur.
“TGC juga melakukan skrining/testing rapid test terhadap santri Temboro yang akan kembali ke pondok pesantren. Jumlah yang dilakukan skrining sebanyak 57 orang pada hari ini Selasa 23 Juni 2020. Dari 57 ini, ada 10 orang yang reaktif, dan langsung kita lakukan pengambilan swab hidung dan tenggorokan terhadap santri yang reaktif tersebut. Hasil uji laboratorium masih menunggu dari BBLK Makassar,” pungkas Komang Krisna.( S.Sony )