Luwu Utara Linteranews – Suasan haru menyelimuti kunjungan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani kerumah santri yang merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) positif Covid-19 di Desa Banyu Urip Kecamatan Bone-bone.30/4/2020
Bupati perempuan pertama di Sulsel itu datang melihat langsung kondisi santri, memberikan semangat, dan memastikan santri bersama kedua orang tuanya menjalani karantina mandiri selama 14 hari ke depan; tentu dengan pengawasan TGC.
“Saat ini yang bisa kita lakukan adalah berdoa dan disiplin melakukan karantina mandiri dengan tetap di rumah saja. Jangan stres, karena itu akan membuat imun kita turun sehingga rentan terpapar virus. Jangan ragu menghubungi kami dan petugas jika ada keluhan atau ada yang bapak/ibu butuhkan,” ucap bupati yang karib disapa IDP ini kepada kedua orang tua santri.
Kendati covid-19 bukan aib, tapi cukup banyak ditemukan perlakuan yang tidak seharusnya terhadap penderita bahkan juga keluarganya, seperti dikucilkan bahkan ditolak di lingkungan tempat tinggalnya. Untuk itu, IDP berharap, masyarakat dapat membangun solidaritas sosial di tengah pandemi ini.
“Solidaritas sosial masyarakat sangat kita butuhkan, sama-sama memahami bahwa covid-19 ini bukan aib, dan orang yang positif tidak untuk dikucilkan dan dijadikan stigma, tapi diberi semangat sebab yang sekarang kita butuhkan adalah welas asih. Terlebih, santri merupakan OTG klinis, bayangkan kalau itu keluarga kita,” terang IDP didampingi Kadis Sosial Besse A Pabeangi, Kadis Kesehatan Andi Muhammad Nasrum, dan Kalak BPBD Muslim Muchtar.
Dari dua kasus OTG positif yang terkonfirmasi positif hari ini, yakni di Desa Banyu Urip dan Desa Sidomukti yang merupakan cluster Temboro, IDP mengimbau masyarakat agar jujur dalam memberikan informasi.
“Virus ini tidak berpindah sendiri, tapi manusia yang memindahkan/menularkan. Tugas kita adalah selain menaati imbauan pemerintah untuk tetap di rumah saja, kita diharapkan jujur dalam memberikan informasi, utamanya jika kita baru tiba dari daerah terpapar maupun transmisi lokal. Sekali lagi, mari berkontribusi untuk memutus mata rantai penularan covid-19 minimal dengan memberikan informasi yang benar. Tidak ada gunanya sikap saling menyalahkan, apalagi membuat pernyataan dan melakukan perilaku yang provokatif, menimbulkan keresahan dan kepanikan di ruang publik. Saatnya kita bergandengan tangan, bahu-membahu, bergotong royong bersama sebagai satu kesatuan bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19,” harap bupati penerima penghargaan pelayanan publik terbaik ini.
Sembari pamit, tak lupa IDP memberi semangat dengan memberi tepukan tangan, dan diikuti oleh tim yang turut mendampingi IDP.
Sebelumnya, IDP juga bertemu orang tua santri OTG positif di Desa Sidomukti. Kedua orang tua santri tersebut kooperatif dan siap melaksanakan karantina mandiri dengan tetap dipantau petugas ( Syamsir Soni )