Insiden Maut di PT BMS Luwu, LSM Progress Desak Investigasi Menyeluruh

Hukrim967 Dilihat
Foto : Ilustrasi Insiden Kecelakaan Kerja

LUWU, BUA, Lintera News | Kecelakaan kerja tragis kembali terjadi di wilayah Luwu, Sulawesi Selatan. Seorang karyawan PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Kecamatan Bua dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (11/03/2025) akibat insiden yang diduga kuat disebabkan oleh kelalaian standar keselamatan kerja.

Menurut informasi yang dihimpun dari rekan-rekan kerja korban, insiden nahas ini terjadi ketika korban sedang menjalankan tugasnya. Korban dilaporkan terjepit besi berat saat bekerja, yang mengakibatkan luka parah dan berujung pada kematian. Korban diketahui merupakan warga Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua,Kota Palopo

Kejadian ini sontak menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan pekerja dan masyarakat sekitar. Upaya konfirmasi telah dilakukan oleh awak media kepada pihak PT BMS, khususnya kepada salah satu  HRD PT BMS, melalui pesan WhatsApp. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada respons atau tanggapan resmi yang diberikan oleh pihak perusahaan.

Ketidakjelasan informasi dan lambatnya respons dari PT BMS menimbulkan tanda tanya besar mengenai transparansi dan tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan kerja karyawannya. Hingga saat ini, kronologi lengkap dan penyebab pasti dari kecelakaan kerja tersebut masih belum diungkapkan oleh pihak PT BMS.

Menyikapi kejadian ini, Ahmad, Koordinator Luwu Raya LSM Progress, menyatakan keprihatinannya yang mendalam. Ia menyoroti pentingnya penegakan standar keselamatan kerja di lingkungan industri, khususnya di sektor pertambangan yang dikenal memiliki risiko tinggi.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Keselamatan kerja seharusnya menjadi prioritas utama perusahaan. Kami mendesak pihak terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh dan transparan atas kejadian ini,” tegas Ahmad.

Ahmad juga menambahkan bahwa kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi semua perusahaan untuk lebih serius dalam menerapkan protokol keselamatan kerja.

“Kami akan terus mengawal kasus ini dan memastikan bahwa hak-hak korban dan keluarganya terpenuhi,” lanjutnya.(FS)