PALOPO.Lintera News | Viral Oknum Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga melakukan tindakan asusila dengan mengirimkan foto kelamin kepada seorang mahasiswa semester 3 melalui Via whatsapp dengan fitur sekali lihat.
“Ada salah satu mahasiswa yang menjadi korban dari oknum dosen LGBT yang mengirimkan foto kelamin sekali liat di WhatsApp,” kata teman korban, MP (21) pada Kamis (25/9/2025).
Peristiwa pengiriman foto kelamin tersebut terjadi pada Rabu (17/9) malam. MP menuturkan, korban yang merasa risih dengan tingkah dosen tersebut kemudian menceritakan apa yang dialaminya kepada temannya.
“Na kemudian si korban ini menceritakan kepada beberapa seniornya dan teman mahasiswa terkait kejadian yang dialami,” jelasnya.
MP menuturkan, mahasiswa yang muak mendengar kejadian itu kemudian memviralkan screenshot chat dosen tersebut dan tidak melaporkannya ke satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS). Dia menilai, PPKS UIN tidak becus dalam menghadapi pelaku pelecehan di kampus.
“Kami menganggap satgas PPKS berusaha menutupi kasus pelecehan agar tidak terpublikasi, demi nama baik kampus. PPKS tidak memberikan efek jerah dan pelaku oknum dosen pelecehan ini masih berkeliaran di kampus,” ungkapnya.
“(Sehingga) kawan-kawan di kampus yang mengetahui ini mencoba untuk mempropagandakan isu tersebut dengan menempel poster di dinding kampus dan memposting ke media sosial,” tambahnya.
MP mengungkapkan, akibat kejadian itu korban mengalami trauma. Sambungnya, adapun oknum dosen tersebut masih terlihat aktif mengajar di kampus.
“Korban belum melapor ke polisi, karena masih trauma dan takut. Sementara kami beberapa mahasiswa masih melakukan advokasi,” tutupnya.
Sementara itu, Rektor UIN Palopo, Prof Abbas Langaji membenarkan adanya isu yang beredar tersebut. Menurutnya, pihak PPKS kampus belum menerima aduan resmi dari korban terkait kejadian tersebut.
“Saya sudah dengar ini, cuma yang kami belum tahu adalah siapa yang memviralkan dan mengaku korban. Saat ini juga, belum ada aduan ke PPKS terkait kejadian itu,” ujarnya.
“Namun kami sudah memanggil dosen yang bersangkutan dan dia tidak mengakui,” tambahnya.
Namun, Abbas menegaskan, pihaknya telah membentuk TIm untuk melakukan investigasi mendalam terkait kebenaran informasi tersebut dan secara profesional menindak oknum dosen apabila terbukti melakukan penyebaran foto asusila.
“Kami sudah membentuk Tim untuk melakukan investigasi dan jika terbukti maka kami tidak akan segan memberikan sanski kepada oknum dosen tersebut.Semua kasus kami bisa toleransi kecuali perbuatan Asusila ” tutup Prof Abbas (FS)